Pada saat ruangan
sudah dipenuhi oleh para tamu, ada seorang tamu lagi yang datang dengan kondisi
terli
hat agak lelah terlihat seperti orang yang
lagi susah. Ia memasuki ruangan sambil merunduk sama seperti para tamu-tamu
yang lain lalu mendekat dan mencium tangan mbah Moen, hanya saja ia tidak
memberikan amplop kepada beliau seperti tamu-tamu yang lain, akan tetapi justru
mbah Moen yang malah memberikan semua amplop yang ada di tangan dan saku beliau
yang terisi penuh amplop-amplop kepada tamu terakhir tersebut.
Pemandangan tersebut
membuat para tamu yang lain pada mlongo dibikin kagum oleh sikap dan akhlak
Mbah Moen. Welehh… kayaknya Mbah Moen bener-bener faham kondisi sebenarnya yang
sedang dialami oleh tamu terakhir tersebut sampai tamu tersebut menangis,
mungkin karena bersyukur campur antara terharu dan senang. Subhanalloh…
Semoga Mbah Maimoen
Zubair selalu diberi kesehatan dan panjang umur serta istiqamah dalam
menyiarkan agama Islam yang rahmatan lil ‘alamin.